Sunday, May 4, 2014

Fenomena Pijat Tradisional untuk Kesehatan dan Sejarahnya di Indonesia

Buku Edisi 2 + Video CD | Rp.69.000
Terlepas jadi berbagai jenis pijat, entah itu pijat refleksi, pijat syarat, pijat bekam, pijat thai yo massage. Sesuatu yang tidak bisa disembuhkan dengan obat, atau bisa disembuhkan tapi dalam waktu lama, solusi lainnya adalah dengan pijat. Contoh, jika kaki kita terkilir, apakah untuk menyembuhkannya hanya dengan minum obat? Tentu tidak. Jadi ada beberapa penyakit yang hanya bisa disembuhkan dengan pijat.

Kadang kata pijat hampir ditanggapi dengan "pijat plus-plus", entah karena kenyataannya begitu atau karena pengaruh dari media yang selalu menyandingkan istilah "pijat" dan "plus" untuk berita amoral. Sehingga banyak orang baik laki-laki atau perempuan (tidak semua sih) menghindari panti pijat karena kawatir dianggap kenapa-kenapa. Hal ini menyebabkan mereka memilih panti pijat yang berlabel "spa" atau lebih baik manggil tukang pijat ke rumahnya.


Sejarah Pijat di Indonesia

Di Indonesia, Pijat telah ada berabad-abad yang lalu, hal tersebut dapat dibuktikan dalam relief batu Borobudur, abad ke 8-9 candi Budha di Jawa Tengah, dimana terdapat ukiran yang menggambarkan mengenai pijat. Pijat telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari budaya Indonesia selama berabad-abad, memberikan manfaat kesehatan dan kecantikan baik luar maupun dalam.

Pijat Tradisional Indonesia sangat dipengaruhi oleh Seni penyembuhan dan pengobatan dari India dan Cina. Agama Hindu tiba di Indonesia sekitar 400 Tahun Sebelum Masehi dengan pendeta hindu yang memperkenalkan obat india yang menggunakan minyak wangi untuk pijat serta obat-obatan yang terbuat dari tanaman. Kemudian, perjalanan biksu Buddha membawa pengetahuan tentang pengobatan Cina.

Selama Kerajaan Majapahit di Jawa Tengah, Raja Hayam Wuruk menikahi seorang wanita cantik dari Cina. Melalui pengaruhnya, seni penyembuhan akupuntur dan refleksiologi diperkenalknan. Teknik pijat juga datang dari pengaruh pedagang arab, Cina dan India yang berlayar diseluruh pulau untuk perdagangan rempah-rempah. Meskipun sebagian besar pulau-pulau yang lebih besar memiliki gaya pijat yang berbeda-beda,

Pengetahuan yang paling maju dari teknik Penyembuhan dan pijat ditemukan di Daerah Jawa dan Bali, dimana kedua tempat tersebut berevolusi dari tradisi kerajaan majapahit. SElama era Majapahit banyak perawatan kecantikan yang dikembangkan oleh ratu dan putri keraton (Kerajaan), selama periode ini pijat berevolusi demi relaksasi dan kecantikan juga untuk penyembuhan.

Kerajaan Majapahit hancur sekitar 1450 Masehi setelah kedatangan Islam, menyebabkan banyak yang berpindah ke Bali, membawa pengetahuan penyembuhan mereka. Inilah mengapa ada begitu banyak kesamaan antara Jawa dan Bali dalam Pijat dan Teknik penyembuhan Pijat. TEknik Pijat di Indonesia bila diamati tampak berbeda dari India dan Cina Hal tersebut disebabkan karena adanya pengembangan dalam gaya dan adanya penyesuaian dari generasi ke generasi. Unusr titik tekan Pijat, Akupresor dan Refleksiologi dapat dengan jelas dirasakan disebagian besar pijat di Indonesia. Saat Ini, Pijat yang berasal dari luar negeri dibawa ke Indonesia dan adapula yang menggabungkan dengan gaya pijat tradisional mereka.

Dengan Pijat membantu mengatasi penyakit dan mendapatkan kembali keseimbangan tubuh. Ada dua jenis pijat Tradisional di Indonesia, Pijit(pijat) dan urut.

Pijit adalah jenis pijat tradisional yang paling umum, digunakan untuk relaksasi dan meringankan rasa tubuh dengan melemaskan otot-otot yang kaku dengan gerakan meremas-remas. sedangkan urut digunakan untuk mengobati cidera yang lebih serius dan patah tulang. Urut tidak hanya pada otot namun juga jalur saraf. tujuannya yaitu mendorong sirkulasi darah yang lebih baik. gerakannya hampir sama hanya saja tekanannya yang lebih kuat dan memerlukan keterampilan tambahan. Seorang tukang urut Pijat harus memiliki pengetahuan mengenai anatomi, struktur tulang, jalur sarat dan titik-titik tekan untuk menyembuhkan secara efektif.

No comments:

Post a Comment